Posts

Dialog Hati

Kamu cemburu? Aku tertawa renyah. Untuk apa aku cemburu atas apa yang belum halal untukku? Duhai, harusnya engkau menyadari bahwa Pemilik Hati ini yang lebih berhak cemburu. Mencemburui kita yang lebih menyukai seseorang yang tidak ada apa-apanya dibandingkan keMaha-Kuasaan-Nya. Kamu terlalu naif. Ah, lagi-lagi kau menguji keteguhanku. Mencoba mengorek rasa. Kali ini aku hanya tersenyum. Jika boleh aku meminta, aku akan meminta kepada Sang Pemilik Cinta, agar menitipkan seseorang yang ia pilihkan untuk kucintai, bukan mencintai seseorang yang kupilih. Karena kutahu betapa lemahnya aku dalam menjatuhkan rasa. Boleh jadi aku melihatnya begitu indah tetapi ternyata ia tak menghadirkan berkah dari Sang Pemilik Cinta. Aku hanya ingin jatuh cinta pada dia yang memang Allah pilihkan. Karena dalam menikah, yang kuinginkan adalah berkah. Berkahnya Allah. Biarlah aku menunggu lama, hingga tiba masa merayakan cinta bersama. _Demikian, dialog Aku dan Hatiku.
Recent posts